SebuahPengantar. Dakwaan bahwa Rasulullah tidak menghapus gambar nabi Isa dan Maryam dari dalam Kakbah pernah disampaikan oleh seorang dai-semoga Allah s ubhanahu wata ' ala memberi hidayah kepadanya agar bertobat—dalam sebuah ceramah, lalu viral, dan akhirnya menjadi kontroversial di tengah umat Islam. Tentu yang paling merasa senang

Siapakah Yang Disalib Menggantikan Isa? - Di antara akidah yang wajib diyakini oleh umat Islam adalah bahwa Nabi Isa alaihissalam masih hidup dan saat ini beliau alaihissalam di langit. Kelak beliau akan turun menjelang hari Kiamat untuk memerangi Dajjal. Adapun orang Yahudi meyakini bahwa mereka telah membunuh Isa dan menganggap Isa kafir. Sementara orang Nasrani/Kristen berkeyakinan bahwa Isa disalib dan mati untuk menebus dosa umat manusia. Adapun akidah umat Islam, itulah yang benar. Allah Ta’ala mengangkat Isa ke langit, menyelamatkannya dari pembunuhan dan penyaliban orang-orang Yahudi. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. An-Nisaa’ 158 Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai siapa sebenarnya yang disalib menggantikan Isa alaihissalam. Apakah Yudas Iskariot yang menggantikan Isa? dan karena ucapan mereka "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. An-Nisaa’ 157 Mengenai tafsir ayat di atas, terdapat riwayat yang shahih sampai Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma. Beliau menjelaskan, Ketika Allah hendak mengangkat Isa 'alaihissalam ke langit, beliau menemui para muridnya dan ketika itu di rumah ada 12 lelaki Hawariyyin. Kemudian 'Isa mengatakan, “Siapakah di antara kalian yang wajahnya digantikan seperti wajahku, lalu dia akan dibunuh menggantikan aku, dan dia akan mendapatkan surga yang derajatnya sama denganku. Lalu berdirilah seorang pemuda yang paling muda usianya, “Saya.” “Duduk.” Kata Nabi Isa 'alaihissalam. Nabi 'Isa 'alaihissalam mengulang lagi tawarannya, dan pemuda itu angkat tangan dan menyatakan “Saya.” Nabi Isa tetap menyuruhnya untuk duduk. Hingga berlangsung sampai 3 kali. Saat yang ketiga, pemuda ini angkat tangan, “Saya.” Lalu Nabi 'Isa mengatakan, “Baik, kamu orangnya.” Lalu dia diserupakan dengan 'Isa dan 'Isa diangkat melalui lubang angin yang ada di atap, menuju langit. Kemudian datanglah orang Yahudi yang mencarinya, mereka langsung menangkap manusia yang mirip itu, dan langsung membunuhnya, lalu mensalibnya. Tafsir Ibnu Katsir, 2/449. Ibnu Katsir rahimahullah berkomentar, Sanadnya shahih sampai Ibnu 'Abbas radhiyallahu anhuma. Demikian pula yang dijelaskan beberapa ulama salaf, bahwa Isa berkata ke mereka, Siapa yang bersedia wajahnya diserupakan dengan wajahku, lalu dia dibunuh menggantikanku dan balasannya dia akan menemaniku di surga.’ Tafsir Al-Quranul Adzhim karya Ibnu Katsir, 2/450. Dalil di atas menunjukkan bahwa yang menggantikan Isa bukanlah orang yang jahat dan berkhianat. Akan tetapi yang menggantikannya adalah salah seorang dari Hawariyyin, yakni murid-murid Isa yang setia. Mengenai siapa namanya tidak ada dalil sahih baik dari Al-Quran maupun hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Apakah Yudas Iskariot? Orang Kristen/Nasrani beranggapan Yudas. Akan tetapi Allahu a’lam. Tidak ada dalil sahih mengenai hal itu. Perlu kami ingatkan bahwa siapapun namanya dan siapapun dia yang menggantikan Isa, itu tidak akan menambah iman kaum muslimin. Jadi, kita tidak perlu mencari tahu namanya. Kendatipun ada penelitian sejarah yang mengungkapkan siapa yang menggantikan Isa, itu tidak akan berpengaruh apapun terhadap kita umat Islam. Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 6 Rabiul Akhir 1439 Hijriyah/24 Desember 2017 Masehi.

WasiatNabi Ya'qub Kepada Anaknya yang Termaktub dalam Al-Qur'an. Di dalam Al-Quran, nama Ya'qub Alaihissalam disebut sebanyak 18 kali. Berikut ayat-ayat yang menyebut nama Nabi Ya'kub tersebut. Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. "Wahai anak-anakku!

Peristiwa penyaliban Nabi Isa memiliki banyak penafsiran dan pendapat. Umat Islam umumnya berpendapat bahwa Nabi Isa tidak terbunuh dan tidak disalibkan tetapi langsung diangkat ke atas langit dan akan turun di akhir zaman. Sementara umat Kristiani berpendapat bahwa Nabi Isa Yesus disalibkan dan wafat, tetapi hidup kembali dan pergi ke langit dan duduk di sebelah kanan sang Bapak, beliau juga dianggap Tuhan dan di akhir zaman ia akan turun kembali ke dunia untuk menghakimi manusia. Muslim Ahmadi percaya bahwa Nabi Isa tidak diangkat ke langit melainkan selamat dari penyaliban karena ia diturunkan dari salib dalam keadaan tidak sadarkan diri – bukan kematian. Berikut beberapa fakta bahwa Nabi Isa selamat dari Penyaliban. Tanda Nabi YunusKeselamatan – Bukan KebangkitanDoa di Taman GetsemaniTuhan Menerima Doa Nabi IsaRencana PilatusPilatus Meyakini Yesus tidak bersalahRencana untuk Menyelamatkan Nabi Isa asKaki yang Tidak PatahTerselamatkan dari Pukulan KerasDarah dan AirMayat tidak Mengeluarkan DarahMelanggar AturanDurasi SingkatKematian oleh Penyaliban Seharusnya Berlangsung Berhari-hariRamuan HerbalGaharu dan MurPenyangkalan Nabi IsaTerluka, tetapi Masih Hidup Tanda Nabi Yunus Nabi Isa as pernah menubuatkan bahwa beliau akan selamat seperti Nabi Yunus. Keselamatan – Bukan Kebangkitan Tanda-tanda Yunus yang tertulis di Injil “Maka atas perintah Tuhan seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.” Yunus 117 “Berdoalah Yunus kepada Tuhan, dari dalam perut ikan itu. Katanya Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawabku, dari kedalaman kubur aku berteriak, dan Engkau mendengarkan suaraku.” Yunus 21,2 Tanda yang diberikan kepada orang Niniwe oleh Nabi Yunus adalah beliau diselamatkan dari kematian. Beliau berada dalam kondisi kritis selama beberapa waktu, tapi akhirnya sembuh. Beliau masuk dalam perut ikan secara hidup, bertahan hidup berhari-hari, dan keluar juga secara hidup-hidup. Nasib yang sama telah dinubuatkan terhadap Nabi Isa as. Beliau akan memasuki makam hidup-hidup, tetap selama berhari-hari, dan keluar hidup-hidup. Jika Nabi Isa as wafat, maka tidak akan ada kemiripan dengan Yunus as. Kisah Nabi Yunus adalah cerita keselamatan – bukan kebangkitan. Doa di Taman Getsemani Nabi Isa as berdoa agar diselamatkan dari kematian di kayu salib. Ketika Nabi Isa as menyadari tidak ada cara untuk menghindari rencana licik orang Yahudi untuk menghukum beliau dengan disalib, Nabi Isa as berdoa dengan sungguh-sungguh untuk menghapus cawan kematian’ di kayu salib Markus 1436. Nabi Isa as memiliki keyakinan penuh bahwa doa-doanya di Taman Getsemani akan diterima karena beliau sendiri memberi tahu murid-muridnya “Jika engkau percaya, engkau akan menerima apapun yang engkau minta dalam doa” Matius 2122. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan?” Matius 77-10 Tuhan Menerima Doa Nabi Isa Doa di Taman Getsemani adalah doa terpenting dan agung yang dipanjatkan oleh Nabi Isa as, dan digambarkan dengan sangat jelas di dalam Injil. Tidak mungkin doa semacam itu tidak mencapai singgasana Tuhan, terutama saat Nabi Isa as mengajarkan kepada murid-muridnya tentang kekuatan doa. Tidak perlu diragukan, Injil pun memberi bukti bahwa doa Nabi Isa as diterima. Injil Lukas menyatakan bahwa malaikat datang dari Surga “menguatkan dia” Lukas 2243. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan telah mendengar ketulusan doa Nabi Isa as. Setelah berdoa di taman, Nabi Isa as ditangkap. Salah seorang pengikutnya menghunus pedang, memukul pelayan seorang imam besar dan memotong telinganya. Nabi Isa as dengan keras memarahi pengikutnya itu dan berkata “Orang-orang yang menggunakan pedang akan dibunuh oleh pedang. Tidakkah kamu sadar bahwa aku dapat meminta kepada Bapa-Ku agar ribuan malaikat melindungi kita, dan Dia akan akan dapat segera mengirim mereka?” Matius 26 52-53. Ini menunjukkan bahwa Nabi Isa as yakin sepenuhnya bahwa doanya akan diterima dan menyerahkan semua keadaan di tangan Tuhan, tanpa perlu untuk membela diri. Akhirnya, ketika kematian tampak dekat dan beliau menderita di kayu salib, beliau berseru “Eli Eli lama sabachthani” Ya Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Matius 27 45-46 karena Nabi Isa as tidak menyangka akan mengalami penderitaan seberat ini. Beliau sepenuhnya percaya bahwa doanya akan diterima. Rencana Pilatus Pilatus bersimpati, dan berencana untuk menyelamatkan Nabi Isa as. Pilatus Meyakini Yesus tidak bersalah Pernyataan penting dalam Perjanjian Baru adalah Pontius Pilatus meyakini bahwa Nabi Isa as tidak bersalah dan ia tidak ingin beliau dieksekusi. Salah satu yang mempengaruhinya adalah mimpi Istri Pilatus yang meyakinkannya bahwa Nabi Isa as tidak bersalah, dan pesan yang disampaikannya kepada Pilatus adalah “tinggalkan orang yang tidak bersalah itu” Matius 2719. Tetapi karena kerusuhan yang semakin memuncak, akhirnya Pilatus menyetujui permintaan orang-orang Yahudi supaya Nabi Isa as disalibkan. Namun dia kemudian meminta semangkuk air dan mencuci tangannya di depan orang banyak dan berseru “Saya tidak bertanggung jawab atas kematian orang ini! Itu urusan kalian!” Matius 2724. Rencana untuk Menyelamatkan Nabi Isa as Analisa terhadap Injil jelas menunjukkan bahwa Pilatus memiliki niat untuk menyelamatkan hidup Nabi Isa as dengan segala kemampuannya, sambil mencoba menaati prosedur hukuman sebagaimana diamanatkan oleh hukum Romawi. Tiga poin penting dapat dicatat Pilatus menetapkan hari penyaliban tepat sebelum hari Sabat, karena hukum Yahudi secara khusus melarang adanya tubuh yang digantung di kayu salib pada awal hari Sabat. Kematian di atas salib seharusnya tidak akan terjadi dalam waktu singkat selama 6 jam. Ketika tiba saatnya untuk menurunkan Nabi Isa as dan dua orang lainnya dari kayu salib, orang-orang Yahudi meminta Pilatus untuk mematahkan kaki Yesus Yohanes 1931. Namun perwira yang bertindak atas perintah Pilatus tidak mematahkan kaki Yesus Yohanes 1933. Karena ia telah mengambil langkah-langkah pencegahan ini, ia terkejut ketika diberitahu bahwa Yesus “sudah mati” Markus 1544. Dalam hukum Romawi, seharusnya mayat yang sudah diturunkan dari kayu salib dan dibiarkan menjadi mangsa hewan dan membusuk oleh alam. Namun Pilatus mengizinkan sesuatu yang cukup menarik untuk dilakukan yang menyimpang dari aturan. Pilatus mengizinkan Nabi Isa as diberikan kepada sahabat-sahabatnya bukan kepada para musuh beliau. Kaki yang Tidak Patah Kami yang tidak dipatahkan akan mencegah kematian karena kesulitan pernapasan. Terselamatkan dari Pukulan Keras Setelah Nabi Isa as diduga mati’ di kayu salib seorang tentara Romawi membuat keputusan untuk tidak mematahkan kaki Nabi Isa as saat di kayu salib. Kejadian itu menggenapi nubuatan dan bukan tanpa makna. Injil Yohanes 1936 mengatakan bahwa Kitab Suci telah digenapi berdasarkan Mazmur 3420 – tulangnya tidak akan dipatahkan. Tentara Romawi tidak mau repot-repot mematahkan kaki Nabi Isa as untuk mempercepat kematian karena dia mengira Nabi Isa as sudah meninggal. Mematahkan kaki akan sangat menyiksa, karena trauma berat kehilangan darah dan syok hipovolemik karena mematahkan salah satu tulang besar di tubuh, tibia, di setiap kaki. Perhatian Alkitab untuk tidak mematahkan kaki hanya bisa bermakna jika tubuh itu masih hidup – sebaliknya menjadi tidak berarti jika Nabi Isa as dinyatakan sudah mati. Bacaan lebih lengkap dari Mazmur 34, ayat 19 dan 20 menggarisbawahi hal itu “Banyaklah penderitaan orang baik, tetapi TUHAN membebaskan dia dari semuanya. Tubuhnya tetap dijaga TUHAN, dari tulangnya tak satu pun dipatahkan.” Darah dan Air Semburan dari luka tombak sebagai tanda jantung yang masih berdetak. Mayat tidak Mengeluarkan Darah Sebuah informasi penting disebutkan dalam Injil Yohanes yang mendukung pandangan bahwa Nabi Isa as tidak mati di kayu salib “Seorang dari antara prajurit itu menikam sisi tubuh Yesus dengan tombak, dan segera menyembur keluar darah dan air.” Yohanes 1934 Darah yang menyembur keluar adalah pertanda sirkulasi darah yang masih bagus, saat tombak melukai arteri. Kata-kata semburan’ menyiratkan tekanan darah. Air’ kemungkinan merupakan cairan pleura, yang ada di antara tulang rusuk dan paru-paru. Karena mayat tidak mengeluarkan darah, ayat yang dikutip tersebut menjadi masalah setidaknya bagi seorang Bapa Gereja, Origen. Dalam menafsirkan Yohanes 1934, dia mengakui bahwa umumnya darah membeku setelah kematian, namun aliran darah dalam kasus ini merupakan mukjizat dan karenanya tidak memerlukan penjelasan. Contra Celsus, oleh Origen, diterjemahkan oleh H. Chadwick, Cambridge U. Tombak yang ditusukkan ke sisi tubuh Nabi Isa as tidak dimaksudkan sebagai sebuah serangan untuk membunuh, namun untuk mencari indikasi kematian yang sebenarnya tidak akurat. Jika niatnya untuk membunuh, tentara tersebut seharusnya menikam bagian depan dada untuk melukai jantung. Bagaimanapun, jika seseorang tidak disalibkan untuk jangka waktu yang lama, kematiannya biasanya disebabkan karena patah kaki, seperti yang dilakukan terhadap orang yang disalib bersamaan dengan Nabi Isa as. Melanggar Aturan Kesaksian Injil yang harus digarisbawahi adalah tidak konsistennya tindakan seorang perwira Romawi yang ingin memastikan kematian Nabi Isa as. Di satu sisi, perwira tersebut melihat bahwa Nabi Isa as sudah mati’ sehingga dia tidak merasa perlu untuk mematahkan kakinya karena ada tuntutan orang-orang Yahudi untuk mempercepat kematian Nabi Isa as dengan menghancurkan tulang-tulangnya karena hari Sabat Yohanes 1931 yang merupakan protokol standar. Di sisi lain perwira itu menusuk sisi tubuh Nabi Isa as. Apakah ini dilakukan untuk menyebabkan kematian bila ia tidak yakin Nabi Isa as sudah mati? Jika demikian, mengapa dia tidak mematahkan kaki Nabi Isa as sesuai tata cara standar? Hal ini membuat kita berasumsi bahwa ada unsur simpati setidaknya dari beberapa orang Romawi, dimulai dari Pilatus dan menurunkan simpati tersebut melalui rantai komando. Dikatakan bahwa algojo Romawi adalah orang-orang yang dingin, brutal dan ahli dalam membunuh orang. Tetapi kita menjumpai beberapa ketidak-konsistenan dalam tindakan dari dokumen-dokumen tentang perwira itu, kita juga melihat rasa simpati dari seorang perwira romawi dan bahkan seorang pengikut setia Nabi Isa as, hal itu dapat kita ketahui dari perkataannya saat ia melihat pada salib di mana Nabi Isa as diduga meninggal “Sesungguhnya orang ini adalah Anak Tuhan” Markus 1539. Durasi Singkat Kematian di kayu salib seharusnya dilakukan berhari-hari, bukan berjam-jam. Kematian oleh Penyaliban Seharusnya Berlangsung Berhari-hari Ketika dugaan kematian Nabi Isa as sampai ke telinga Pilatus, dia terkejut saat mengetahui bahwa Nabi Isa as telah meninggal begitu cepat Markus 1544. Kesaksiannya sangat penting dalam pengungkapan kebenaran. Beliau nampaknya sosok yang memiliki lebih banyak pengetahuan di zamannya tentang sifat hukuman penyaliban karena mungkin mengatur banyak penyaliban semacam itu. Meskipun banyak rincian-rincian tentang penyaliban telah hilang saat berakhirnya Kekaisaran Romawi, terdapat banyak catatan yang menunjukkan bahwa hukuman penyaliban ini seharusnya memakan waktu setidaknya dua sampai tiga hari untuk membunuh seseorang. Sebagai contoh, ada sebuah kesaksian yang berasal dari sejarawan Flavius Josephus pada abad pertama masehi yang menggambarkan orang-orang yang selamat dari penyaliban. Seorang penulis, Plutarch sekitar tahun 75 masehi menyebutkan beberapa orang dapat bertahan sekitar sepuluh hari di atas kayu salib. New Bible Dictionary juga menyimpulkan berdasarkan fakta sejarah penyaliban bahwa “kematian dengan metode ini biasanya memakan waktu lama, beberapa kasus memakan waktu sampai 36 jam, dan kadang-kadang sampai sembilan hari” 1962 ed, Intervarsity Press, Page 282. Ramuan Herbal Untuk mengobati orang hidup – bukan untuk membalsem orang mati. Gaharu dan Mur Setelah penyaliban, tubuh Nabi Isa as diberikan kepada murid-muridnya, Yusuf Arimatea dan Nikodemus. Injil Yohanes mencatat bahwa Nikodemus membawa mur dan gaharu “sekitar tiga puluh kilogram” Yohanes 1939. Tanaman-tanaman ini, terutama gaharu digunakan sebagai obat dan dioleskan pada luka. Gaharu digunakan secara luas dalam banyak budaya kuno bahkan sampai hari ini untuk meringankan sakit pada luka luar. Tabib Romawi Pedanius Dioscrorides tahun 75 masehi merekomendasikan gaharu untuk luka dan gangguan kulit. Guru Alexander Agung, Aristoteles, membujuk Alexander Agung untuk menaklukkan pulau Socotra agar dapat memanen tanaman gaharu untuk merawat tentara yang terluka. Menariknya, buku teks pengobatan abad pertengahan dari daerah timur Persia, tahun 1025 berjudul Canon of Medicine oleh Avicenna menyebutkan salep yang disebut Marhami Isa Salep Yesus. Penyangkalan Nabi Isa Nabi Isa menyangkal dirinya sebagai penampakan roh, dengan memperlihatkan bekas luka dan meminta makanan. Terluka, tetapi Masih Hidup Setelah penyaliban, Nabi Isa as berada dalam perawatan para pengikut setia yang membawanya ke sebuah makam yang luas. Jika seorang selamat dari hukuman mati, kita akan berpikir bahwa orang seperti itu pasti memiliki bukti luka yang jelas di tubuhnya. Kita akan menduga ia diam dan menjauh dari tempat penyalibannya, karena bisa saja orang tersebut ketahuan oleh para tentara dan ditangkap kembali. Ketakutan akan ditunjukkan oleh para pengikutnya karena khawatir kepada tuan mereka. Kesaksian Injil dengan tepat mengarah pada kesimpulan ini. Nabi Isa as menunjukkan luka-lukanya kepada Thomas Yohanes 20 25-7, hal ini menunjukkan bahwa beliau tidak memiliki tubuh supranatural yang dapat hidup kembali, namun tubuh manusia yang penuh luka. Nabi Isa as buru-buru pergi jauh dari area tersebut dan memilih untuk hanya bertemu dengan pengikut terdekatnya “Berilah tahu saudara-saudaraku untuk pergi ke Galilea, dan mereka akan melihat aku di sana” Matius 2810. Para pengikut Nabi Isa as merasa ketakutan sampai-sampai mereka memutuskan untuk tidak memberitahu siapa pun tentang kemunculan Nabi Isa as dari makam Markus 16 8. Tidak sekali pun Nabi Isa as tampil di hadapan para penganiaya atau berjalan melalui pusat kota Yerusalem meminta orang-orang untuk menerimanya sebagai Almasih yang telah bangkit yang telah menebus dosa-dosa mereka. Faktanya Nabi Isa as hanyalah manusia dalam tubuh duniawi dengan daging dan tulangnya Lukas 2439 yang menderita rasa lapar Lukas 2441 dan bersembunyi dari perhatian banyak orang. Untuk meyakinkan murid-muridnya bahwa dia memiliki tubuh terluka yang sama, Nabi Isa as menunjukkan bahwa dia tidak pernah mati saat Tuhan menyelamatkan dia dari cobaan tersebut seperti Yunus keluar hidup-hidup dari perut ikan. lihat “Tanda Yunus” Sumber – Jesus – A Humble Prophet of GodPenerjemah Khaerani Adenan
AnNisa ayat 157. Menurut Karel, banyak penafsir yang mendeduksi dari ayat ini, bahwa penyaliban Isa a.s. yang direncanakan oleh orang-orang Yahudi tidak terlaksana, sebab yang dipasung dalam salib adalah tubuh orang lain. Tubuh orang yang disalib ini diserupakan sedemikian rupa seperti tubuh Isa a.s. Ada yang berpendapat bahwa orang ini adalah
Ketika mengadakan riset, kita selalu mencari informasi dari beberapa sumber, bukan hanya satu. Alasannya, agar kita tahu dengan pasti bahwa fakta-fakta itu benar. Hampir setiap Muslim percaya Isa tidak wafat. Mereka meyakininya hanya karena satu ayat Al-Quran tentang penyaliban Isa, yaitu Surat 4157. Benarkah penjelasan penyaliban Isa menurut Al-Quran? Namun, penyaliban Isa adalah kepercayaan sangat penting bagi umat Nasrani dari awalnya. Karena Injil mengatakan demikian empat kali dan ada kaitan dengan pengampunan dosa manusia. Mungkin Anda pernah coba menghapus dosanya tetapi belum berhasil. Mari, kita melihat apa yang Surat An-Nisa 157 katakan tentang penyaliban dalam Al-Quran dan bagaimana cara menghapus dosa kita. Penyaliban Isa Dalam Al-Quran Kelihatannya, penyaliban Isa menurut Al-Quran Surat 4157 mengatakan bahwa penyaliban adalah kebohongan. “Sesungguhnya Kami [orang Yahudi] telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka . . .” Qs 4157. Dari ayat ini orang islam berpendapat, Isa tidak disalib dalam Al-Quran. Surat 4157 juga mengatakan bahwa orang-orang Yahudi mengaku bahwa mereka membunuh Isa. Fakta sejarah memang setuju. Prajurit Romawi adalah orang yang membunuh Isa. Pada saat itu, orang Yahudi berada di bawah kepemimpinan Romawi. Sehingga segala bentuk hukuman merupakan bagian dari keputusan Kaisar Romawi. Mengenal Prajurit Romawi Penyaliban adalah salah satu hukuman di Pemerintahan Romawi. Para prajurit Romawi adalah orang-orang yang biasanya mengeksekusi penyaliban. Karena ini merupakan bagian dari pekerjaan mereka, maka memastikan kematian dalam proses penyaliban menjadi sangat mudah bagi mereka. “Ketika mereka sampai kepada Yesus [Isa] dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” Injil, Rasul Besar Yohanes 1933-34. Jadi, Al-Quran mengatakan benar bahwa orang Yahudi tidak menyalibkan Isa Al-Masih. Tetapi, apakah berarti Isa tidak wafat? Banyak Orang Bersaksi akan Penyaliban Isa Isa adalah bagian penting dari sejarah. Ia hidup di dunia dan banyak orang melihat bahkan berinteraksi dengan-Nya. Pada saat penyaliban-Nya, banyak orang yang menyaksikan. Para rasul yang mengikuti-Nya, Maryam, orang-orang Yahudi dan prajurit Romawi. Hampir semua sejarawan, bahkan banyak yang tidak percaya ketuhanan Isa pun, mengakui kebenaran penyaliban Isa. Mereka tidak dapat membantah karena memang merupakan kebenaran. Jadi, faktanya adalah Isa wafat. Lalu, mengapa kematian Isa ini sangat penting? Tujuan Penyaliban Isa Manusia selalu mencari cara agar tidak binasa dalam murka Allah akan dosa. Salah satu cara yang pernah ada adalah mempersembahkan korban penebusan jiwa secara berulang-ulang. Karena sekali saja tidak cukup untuk menghapuskan seluruh dosa. Allah tetap harus menghukum dosa karena Ia membenci dosa. Namun, Ia juga mengasihi manusia. Kematian Isa di kayu salib menunjukkan keadilan dan kasih Allah. Kematian Isa adalah sekali untuk selamanya. Jika Isa tidak wafat, tidak ada ampunan atas dosa. Namun, karena Isa sudah wafat, setiap dosa kita di masa lalu, kini, dan masa depan dapat dibersihkan. Allah akan mengampuni semua dosa Anda jika Anda mau percaya kepada-Nya. Anda tidak harus khawatir lagi. Maukah Anda percaya pada kematian-Nya dan menerima keselamatan ini? [Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Setujukah Anda nabi Isa disalib menurut Al-Quran adalah kebohongan orang-orang Yahudi? Mengapa? Bagaimana cara yang Saudara pakai untuk menghapus dosa dalam hati? Apakah sudah berhasil? Jelaskan jawabannya. Menurut Saudara siapakah orang-orang yang layak menerima keselamatan? Mengapa? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4157” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih di Salib Ulama Islam Bukan Isa Al-Masih Yang Disalibkan Ar Rahman – Keselamatan Akibat Amal Atau Anugerah? Video Empat Bukti Kematian Isa Al-Masih di Salib Mengapa Umat Nasrani Percaya Isa Wafat? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4157”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke 081281000718. Penyalibanadalah peristiwa yang paling kontroversial dalam kehidupan Yesus/Nabi Isa as. Catatan-catatan tentang Penyaliban berbeda satu sama lain diantara agama-agama Ibrahim tersebut. Apa yang terjadi pada saat proses Penyaliban, dan peristiwa-peristiwa yang mengikutinya setelah itu, telah membuat orang terpecah belah, yang seringkali pahit Alkitab menyatakan bahwa Yesus atau Nabi Isa meninggal di kayu salib. Dalil ini terdapat dalam empat Injil kanonik. Beliau disalib di bukit Golgota atau “bukit tengkorak’’ karena di bukit ini para penjahat dihukum mati oleh pemerintah Romawi. Agama Islam yang datang beberapa ratus tahun kemudian memiliki konsep yang sama sekali berbeda bahwa nabi Isa tidak disalib. Sebagian besar tradisi Islam, kecuali beberapa, secara kategoris menyangkal bahwa nabi Isa ditangkap dan meninggal secara fisik, baik di kayu salib atau dengan cara lain. Kayu salib. Image Pixabay Tradisi paling awal berasal dari keterangan Ibn Ishaq wafat tahun 761 AD yang menjelaskan mengenai kejadian menjelang penyaliban, catatan pertama menyatakan bahwa nabi Isa digantikan oleh seseorang yang bernama Sergius, adapun catatan kedua melaporkan tentang makam nabi Isa terletak di Madinah. Ibn Kathir wafat tahun 1373 AD mengikuti tradisi yang menyatakan bahwa penyaliban memang terjadi, namun bukan terhadap nabi Isa. Setelah kejadian tersebut, Ibn Kathir melaporkan bahwa orang-orang dibagi menjadi tiga kelompok; kelompok pertama adalah kaum Yakub percaya bahwa 'Tuhan tetap bersama kita selama Dia menghendakinya dan kemudian Dia naik ke Surga;' kelompok kedua adalah kaum Nestor percaya bahwa 'Anak Allah menyertai kita selama dia berkehendak sampai Tuhan membangkitkan dia ke surga;' adapun kelompok ketiga adalah umat Muslim percaya bahwa; 'Hamba dan utusan Allah, Isa, tinggal bersama kita selama kehendak Tuhan sampai Tuhan membangkitkan dia kepada diri-Nya sendiri.' Al-Qur’an menjelaskan hal ini dalam ayat berikut Ingatlah, ketika Allah mengatakan "Hai Isa putra Maryam, … ingatlah di waktu Aku menghalangi Bani Israil dari keinginan mereka membunuh kamu di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". [Surat Al-Ma'idah Ayat 110] Kata كَفَفْتُ atau “menghalangi” memiliki makna restrained. Adapun yang dimaksud dengan restrain adalah mengendalikan tindakan atau perilaku secara paksa, terutama untuk menghentikan mereka melakukan sesuatu – menurut cambridge dictionary. Restrain bisa juga bermakna mencegah seseorang melakukan sesuatu; Tetap terkendali atau dalam batasan – menurut oxford dictionary. Tetapi bagaimana sebenarnya mekanisme كَفَفْتُ atau “menghalangi” itu terjadi? Al-Qur’an menjelaskan dalam ayat berikut Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Surat An-Nisa' Ayat 158] Kata رَفَعَهُ atau “mengangkat” menurut tata bahasa adalah raise. Menurut oxford dictionaries, raise yaitu mengangkat atau memindahkan suatu obyek ke tempat atau posisi yang lebih tinggi. Kata “mengangkat” dalam hal ini adalah makna sebenarnya, bukan makna kiasan. Hal ini menepis spekulasi bahwa nabi Isa ditangkap, disiksa, kemudian dihukum di tiang salib. Karena jika demikian, maka ayat ini menjadi tidak ada artinya. Ilustrasi nabi Isa bersama para murid. Image Wikimedia Dalam sebuah Alkitab berusia tahun terdapat keterangan bahwa Yesus adalah manusia biasa dan tidak pernah disalib. Alkitab yang dikenal sebagai Injil Barnabas tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa Aram, berisi perkataan Yesus sebagai berikut “Aku mengaku di hadapan langit dan bersaksi untuk menyaksikan segala sesuatu yang ada di bumi, bahwa aku adalah orang asing bagi semua orang yang telah mengatakan bahwa aku lebih dari hanya sekedar manusia. Karena aku ini seorang laki-laki, lahir dari seorang wanita, tunduk pada penghakiman Allah; Yang tinggal di sini seperti orang lain, tunduk pada kesengsaraan yang umum.” Al-Qur’an menjelaskan hal ini dalam ayat berikut Dan karena ucapan mereka "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka ... [Surat An-Nisa' Ayat 157] Alkitab berusia tua tersebut juga menyatakan bahwa Yudas Iskariot sebagai orang yang mati di kayu salib dan bukan Yesus. Injil ini mungkin tidak sah dan tidak diakui oleh Gereja. Tetapi bukan itu yang hendak ditekankan disini. Adanya “Injil alternatif” membuktikan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani sebelum datangnya agama Islam tidak semuanya sepakat bahwa nabi Isa tertangkap dan dihukum mati di kayu salib. ... Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. [Surat An-Nisa' Ayat 157] Selain injil Barnabas, ada Injil lain Injil Basilides yang juga berpendapat bahwa nabi Isa digantikan oleh orang lain ketika proses penyaliban. Orang yang membawa salib kayu itu bernama Simon dari Kirene. Basilides sendiri mengajar di kota Alexandria Mesir pada tahun 117-138 AD. Sama seperti Injil Barnabas, apa yang disampaikan di dalam Injil Basilides dianggap tidak sah dan tidak sesuai dengan versi resmi yang telah disepakati. Di dalam Injil Basilides menyebutkan keterangan sebagai berikut “Dia muncul di bumi sebagai manusia dan melakukan mukjizat. Dengan demikian dia sendiri tidak menderita. Sebaliknya, Simon dari Kirene terpaksa membawa salibnya untuknya. Dialah yang menyimpang dan disalibkan secara keliru, diubah rupa olehnya, sehingga dia dianggap sebagai Yesus. Selain itu, Yesus secara fisik menyerupai Simon, dan berdiri sambil menertawakan mereka.” Sebagai penutup, mayoritas umat Islam berpendapat bahwa nabi Isa atau Yesus tidak ditangkap dan tidak pula disalib. Peristiwa penyaliban memang terjadi tetapi yang disalib adalah orang lain. Hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai orang yang menggantikan nabi Isa. Injil Barnabas mengatakan bahwa orang tersebut adalah Yudas Iskariot, salah satu murid Yesus yang berkhianat. Injil Basilides berpendapat bahwa yang menggantikan Yesus kemungkinan adalah Simon dari Kirene. Ibn Ishaq mengatakan bahwa orang itu bernama Sergius. Ibn-al-Athir mengatakan bahwa nabi Isa kemungkinan digantikan oleh orang lain bernama Natlianus. Wallaahu a’lam bishawaab. Dalamajaran agama Islam, Nabi Isa alaihissalam adalah seorang nabi yang lahir tanpa ayah. Ia lahir karena mukjizat yang diberikan oleh kepada ibunya, Siti Maryam. Ada banyak sekali hikmah dari kisah Nabi Isa yang bisa menjadi pelajaran dalam hidup kita sebagai umat muslim yang harus meyakini kisah para nabi.. Merupakan bagian yang penting dari keyakinan Islam untuk percaya pada semua Nabi
Pandangan islam di Al-Qur’an tentang disalibnya nabi isa Itu tidak benar. Allah telah membantah hal tersebut dalam Al-Qur’an surah An-nisa’ 157. Menurut islam Apakah Nabi Isa di salib? Kita cukup menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam, khususnya dalam Al-Qur’an, nabi Isa diangkat oleh Allah swt tidak dibunuh dan tidak pula disalib. Apakah Yesus atau Nabi Isa benar benar disalib? Dua ayat di atas dengan tegas menjelaskan bahwa Nabi Isa tidak dibunuh, tidak disalib, tapi Allah selamatkan jasad dan ruhnya, dengan Allah angkat ke langit. Apakah Nabi Isa as dibunuh dan disalib? Nabi Isa tidak disalibkan dan tidak pula dibunuh, tetapi Allah Swt. mengangkatnya dan akan turun lagi ke bumi untuk membunuh dajjal saat kiamat nanti. Siapa pengganti Nabi Isa yang disalib? Menurut tradisi Islam, Nabi Isa Yesus tidak dibunuh atau disalib. Al-Qur’an menerangkan dalam surat An Nisaa’157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa, yaitu Yudas Iskariot. Siapa nabi yang disalib? Saat seorang berwajah Nabi Isa disalib hingga mati itu, Yahudi berkata dengan sombongnya “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa putra Maryam, yaitu utusan Allah,” QS. An-Nisaa’ 157. Kenapa Nabi Isa Alaihissalam disalib? Seorang pengikut Nabi Isa, Yahudza al-Askharyuthi berkhianat dengan memberitahu tempat persembunyian Nabi Isa. Namun, Allah juga membuat tipu daya bagi orang-orang tersebut. Allah mengangkat Nabi Isa ke langit dan menggantikan dengan seseornag yang mirip dengan Nabi Isa. Orang itu lalu dibunuh dan disalib. Kenapa Islam tidak percaya Yesus disalib? Muslim tidak percaya Yesus adalah Tuhan bukan karena tidak ada pernyataan dalam Alkitab, tapi karena Al Qur’an dengan jelas mengatakan bahwa Yesus adalah salah satu Rasul Allah. Silahkan cek surah Maryam ayat 29–32. Apakah Yesus itu Yudas Iskariot? Yudas Iskariot merupakan satu dari 12 murid Tuhan Yesus . Dalam kelompok Yesus, ia menjabat sebagai bendahara. Namun, dirinya bukan bendahara yang baik karena kerap mencuri uang untuk kebutuhan pribadi. Apakah Nabi Isa dibunuh? Surat An-Nisa’ Ayat 157, Nabi Isa Tidak Dibunuh oleh Yahudi. Mengapa Yudas mengkhianati Nabi Isa AS? Yudas tergiur dengan hadiah yang dijanjikan raja romawi. spontan dia berkhianat pd Nabi Isa dan beritahu tempat persembunyian Nabi Isa pd pasukan romawi. Tetapi Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, dan wajah Yudas diserupakan oleh Allah dgn wajah Nabi Isa. Siapa yang digantung di salib? Yesus digantungkan pada kayu salib dengan dipaku kedua tangan dan kaki-Nya. Ia mulai digantung di salib sejak sekitar pukul 9 pagi. Siapakah nama kedua orang yang disalibkan bersama Yesus? Jawaban orang yang disalib bersama yesus adalah dimas. dismas adalah salah seorang dari dua penjahat yang disalib kan di sebelah kiri dan sebelah kanan yesus. Apakah Yudas mengkhianati Nabi Isa? Yudas Iskariot yang disalib menggantikan Nabi Isa Membicarakan tentang pengkhianat dalam sejarah Islam, mayoritas orang pasti ingat akan kisah Yudas Iskariot yang mengkhianati Nabi Isa. Apa agama nabi Isa as? Nabi Ibrahim, Sulaiman, Yusuf, Isa dan nabi–nabi yang lain, semuanya beragama Islam. Mereka semua menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Siapakah Yudas Iskariot dalam Alkitab? Yudas Iskariot adalah seorang murid yang telah mengkhianati Yesus menurut catatan Alkitab. Di dalam Injil Yudas, perspektif yang dipakai untuk melihat Yudas Iskariot amat berbeda dari yang selama ini dikenal dari Alkitab. Apa yang terjadi jika Yesus tidak mati di kayu salib? Tanpa keselamatan Tuhan Yesus, kita semua manusia akan dihukum sampai mati oleh hukum karena gagal mematuhi hukum, jika keadaan terus berlanjut, seluruh umat manusia pada akhirnya akan runtuh di bawah hukum, dan makna Tuhan menciptaankan manusia akan hilang. References Pertanyaan Lainnya1Jelaskan Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Menggiring Bola?2Jarak Interval Nada G Ke Nada F Adalah?3Lagu Rayuan Pulau Kelapa Dinyanyikan Dengan Tempo?4Lion Habitat Food Activity Characteristics?5Contoh Penyimpangan Sosial Yang Dilakukan Oleh Kelompok Adalah?6Langkah Langkah Menyusun Teks Iklan Slogan Dan Poster?7Setelah Praktik Tanam Paksa Dihapuskan Hal Yang Terjadi Adalah?8Pencernaan Protein Terjadi Pada Organ?9Bedakan Sistem Pembayaran Batch System Dan Wholesale Payment?10Dengan Apa Makanan Tradisional Disajikan Atau Dikemas?
dinyatakanoleh al-Quran ialah Nabi Isa a.s ada lah manusia biasa, bukan tuhan dan baginda tidak mati disalib.Dengan i ni, al-Quran menyangkal pembunuhan Nabi Isa a.s dengan penyaliban sepertimana Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya “Dan karena ucapan mereka orang-orang Yahudi Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” An-Nisa’ 157-158 Para pembaca, sangatlah pantas jika orang-orang Yahudi adalah sekelompok manusia yang dilaknat dan dimurkai oleh Allah subhanahu wata’ala. Perangainya yang licik dan perilakunya yang jahat menjadikan mereka sebagai umat yang hina dan rendah. Banyak ayat Al-Qur’an yang telah menjelaskan tentang watak dan sepak terjang Yahudi yang tercela ini. Di antara kejahatan yang pernah dilakukan oleh orang-orang Yahudi adalah upaya pembunuhan terhadap salah satu nabi utusan Allah subhanahu wata’ala yang mulia, yaitu Isa Al-Masih bin Maryam alaihissalam, setelah sebelumnya mereka dengki kepada beliau, mendustakan, dan tidak mau beriman kepada beliau. Begitulah Yahudi, membunuh nabi merupakan sifat dan kebiasaan mereka sejak dahulu. Kalau para nabi saja mereka bunuh, maka tentu menumpahkan darah kaum muslimin secara umum merupakan perbuatan yang lebih ringan lagi bagi mereka. Sehingga tidaklah mengherankan jika kemudian orang-orang Yahudi di masa kini dengan mudahnya melakukan pembantaian terhadap saudara-saudara kita kaum muslimin di Palestina dan di negeri-negeri lainnya. Orang-orang Yahudi mengklaim telah berhasil membunuh Nabi Isa alaihissalam. Namun ayat 157 surah An-Nisa’ ini membantah pengakuan mereka itu. Allah subhanahu wata’ala menjaga dan melindungi Nabi Isa alaihissalam dari makar jahat mereka. Allah subhanahu wata’ala tidak membiarkan jiwa dan darah Nabi-Nya yang suci itu terkotori oleh tangan-tangan najis orang-orang Yahudi. Peristiwa Penyaliban Itu Dalam tafsirnya, al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan bahwa di antara kisah mengenai orang-­orang Yahudi -semoga laknat Allah subhanahu wata’ala, kemurkaan, kemarahan, dan adzab-Nya selalu menimpa mereka- adalah tatkala Allah subhanahu wata’ala mengutus Isa bin Maryam alaihissalamdengan membawa bukti-­bukti kebenaran risalah-Nya yang nyata dan petunjuk, mereka orang-orang Yahudi dengki kepadanya karena beliau telah dikaruniai oleh Allah subhanahu wata’ala berupa risalah kenabian dan berbagai mukjizat yang nyata. Di antara mukjizatnya adalah dapat menyembuhkan orang yang buta dan orang yang terkena penyakit sopak penyakit belang pada kulit, menghidupkan kembali orang yang telah mati dengan izin Allah subhanahu wata’ala, mampu membuat patung seekor burung dari tanah liat lalu ia meniupnya dan jadilah patung itu burung sungguhan dan dapat terbang dengan disaksikan oleh banyak orang dengan seizin Allah subhanahu wata’ala, serta berbagai mukjizat lainnya sebagai bentuk pemuliaan Allah subhanahu wata’ala tehadap beliau alaihissalam. Berbagai mukjizat tersebut atas kehendak Allah subhanahu wata’ala melalui kedua tangan Nabi Isa alaihissalam. Walaupun demikian, orang-orang Yahudi mendustakan beliau dan menyelisihinya, serta berupaya untuk mengganggunya dengan segenap kemampuan yang mereka miliki. Sehingga hal ini menyebabkan Nabiyullah Isa alaihissalam tidak bisa tinggal dalam satu negeri bersama mereka, namun beliau banyak mengembara, dan ibunya Maryam pun ikut mengembara bersama beliau alaihissalam. Orang-orang Yahudi masih belum puas dengan keadaan ini. Akhirnya mereka pun berusaha menemui Raja Dimasyq Damaskus di masa itu. Raja Dimasyq adalah seorang musyrik penyembah bintang, para pemeluk agamanya dikenal dengan sebutan pemeluk agama Yunani. Ketika orang-orang Yahudi itu sampai kepada raja tersebut, mereka menyampaikan berita dusta kepadanya bahwa di Baitul Maqdis terdapat seorang lelaki yang menebarkan fitnah di tengah-tengah manusia, menyesatkan mereka, dan mengajak mereka agar memberontak kepada raja. Si raja pun murka demi mendengar laporan tersebut. Kemudian ia menulis surat kepada wakilnya kepala daerah yang ada di Baitul Maqdis, memerintahkan agar menangkap lelaki yang dimaksud, lalu menyalibnya, dan meletakkan duri-duri di kepalanya agar tidak mengganggu orang-orang lagi. Ketika surat raja itu sampai kepadanya, ia segera melaksanakan perintah rajanya itu. Lalu ia berangkat bersama sekelompok orang Yahudi menuju sebuah rumah yang di dalamnya terdapat Nabi Isaalaihissalam. Ketika itu, beliau bersama sejumlah sahabatnya, jumlah mereka ada dua belas atau tiga belas orang. Menurut pendapat yang lain adalah tujuh belas orang. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jum’at, sesudah waktu Ashar, yaitu malam Sabtu. Mereka pun mengepung rumah tersebut. Ketika Nabi Isa alaihissalam merasa bahwa mereka pasti dapat memasuki rumah itu atau ia terpaksa keluar rumah dan akhirnya pasti berjumpa dengan mereka, maka ia pun berkata kepada para sahabat­nya, “Siapakah di antara kalian yang bersedia untuk diserupakan dengan diriku? Kelak ia akan menjadi temanku di surga.” Maka ada seorang pemuda yang bersedia untuk itu. Namun Nabi Isa alaihissalam memandang pemuda itu masih terlalu kecil untuk melakukannya. Sehingga ia pun mengulangi permintaannya sebanyak dua atau tiga kali. Tetapi setiap kali ia mengulangi perkataannya, tidak ada seorang pun yang bersedia kecuali pemuda itu. Akhirnya Nabi Isa alaihissalam pun berkata, “Kalau memang demikian, kamulah orangnya.” Maka Allah subhanahu wata’ala menjadikannya mirip seperti Nabi Isa alaihissalam, hingga seolah-olah ia me­mang Nabi Isa alaihissalam sendiri. Lalu terbukalah salah satu bagian dari atap rumah itu, dan Nabi Isa alaihissalam tertimpa rasa kantuk yang sangat hingga ia pun tertidur. Dalam keadaan demikian, Allah subhanahu wata’ala mengangkat beliau alaihissalam menuju langit sebagaimana firman-Nya dalam surah Ali Imran ayat 55. Setelah Nabi Isa ’alaihissalam diangkat ke langit, para sahabatnya keluar. Ketika mereka orang-orang yang hendak menangkap Nabi Isa alaihissalam melihat pemuda yang mirip Nabi Isa alaihissalam itu, mereka menyangka ia adalah Nabi Isa alaihissalam. Pada malam itu juga mereka menangkap dan menyalibnya, serta meletakkan ­duri-duri di kepalanya. Orang-­orang Yahudi menampakkan bahwa merekalah yang telah berhasil menyalib Nabi Isa alaihissalamdan mereka merasa bangga dengan hal ini. Ternyata beberapa kalangan dari orang-­orang Nasrani juga mempercayai hal tersebut bahwa Nabi Isa alaihissalam disalib karena kebodohan dan pendeknya akalnya mereka. Kecuali mereka yang ada di rumah tersebut bersama Nabi Isa Al-Masih alaihissalam, mereka tidak mempercayainya karena menyaksikan sendiri bahwa Nabi Isa alaihissalam diangkat ke langit. Adapun selain dari mereka, semuanya menyangka sebagaimana yang disangka oleh orang-­orang Yahudi, bahwa orang yang disalib itu adalah Isa Al-Masih putra Maryam alaihissalam. Hingga akhirnya mereka pun menyebutkan sebuah mitos bahwa Ibunda Maryam duduk di bawah orang yang disalib itu dan menangisinya. Disebutkan pula bahwa Nabi Isa alaihissalam yang mereka sangka disalib itu bisa berbicara dengan ibundanya itu. Wallahu a’lam. lihat Tafsir Ibnu Katsir Mereka Sendiri Meragukannya Walaupun mereka mengaku telah membunuh dan menyalib Isa Al-Masih alaihissalam, namun sebenarnya mereka sendiri ragu, apakah yang dibunuh dan disalib itu benar-benar Nabi Isa alaihissalamatau bukan. Allah Dzat yang Maha Mengetahui isi hati hamba-Nya menyatakan artinya “Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” An-Nisa’ 157. Kini, Orang-Orang Nasrani Telah Menyimpang dari Ajaran Isa Al–Masih Orang-orang Nasrani yang masih saja mempercayai bahwa Nabi Isa alaihissalam Yesus menurut mereka sudah meninggal dalam keadaan tersalib, maka sungguh mereka telah tertipu. Allah subhanahu wata’ala telah menyelamatkan dan mengangkat beliau ke langit. Dengan kehendak dan kemampuan-Nya, Nabi Isa alaihissalam masih hidup hingga sekarang, dan nanti di akhir zaman, Allah subhanahu wata’alaakan menurunkan beliau kembali ke muka bumi dalam rangka menjalankan syariat Islam sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, menyeru umat manusia untuk menauhidkan Allah subhanahu wata’ala, mengajak mereka agar beribadah dan sujud hanya kepada-Nya, serta menjauhkan mereka dari segala bentuk kesyirikan. Demikianlah sejak awal mula diangkat menjadi rasul, sampai meninggalnya nanti setelah turun ke bumi, Nabi Isa alaihissalam senantiasa mengajak umat manusia agar beribadah hanya kepada Allahsubhanahu wata’ala. Nabi Isa alaihissalam tidak akan pernah rela diibadahi dan dipertuhankan. Nabi Isaalaihissalam tidak pernah mengajak umatnya untuk menyembah beliau dan tidak pula mengajak umatnya agar sujud kepada ibundanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Dan ingatlah ketika Allah berfirman “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia “Jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?” Isa menjawab “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku mengatakannya.” Al-Maidah 116 Kalau Nabi Isa alaihissalam menyaksikan keyakinan dan kehidupan beragama orang-orang Nasrani sekarang, pasti beliau akan mengingkarinya dan akan menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih sendiri berkata “Hai Bani Israil, beribadahlah kepada Allah Rabbku dan Rabb kalian semua.” Al-Maidah 72 Allah subhanahu wata’ala juga berfirman artinya, “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali sesembahan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” Al-Maidah 73 Allah subhanahu wata’ala juga berfirman artinya, “Orang-orang Yahudi berkata “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata “Al Masih itu putera Allah.” Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?” At-Taubah 30 Ketika turun ke muka bumi ini, Nabi Isa alaihissalam akan berjuang bersama kaum muslimin untuk menegakkan syariat Islam dan memerangi kekufuran dan syiar-syiarnya. Beliaulah yang akan membunuh Dajjal, menghancurkan salib yang merupakan simbol kebesaran dan syiar kaum Nasrani, membunuh babi-babi, dan beliau tidak menghendaki apapun dari orang-orang kafir melainkan mereka harus masuk Islam, karena jizyah upeti sudah tidak berlaku lagi. Hal ini sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sabda beliau shallallahu alaihi wasallam وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَكَمًا مُقْسِطًا، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيضُ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ. “Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya Demi Allah, sungguh telah dekat saatnya Isa putra Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil yang menjalankan syariat ini, ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, meletakkan tidak memberlakukan jizyah, dan harta akan melimpah sampai-sampai tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.” Muttafaqun Alaihi Wallahu a’lam bish shawab. . 479 103 480 72 411 10 265 275

pandangan alquran tentang penyaliban nabi isa alaihissalam adalah